Anggur
Anggur merupakan tanaman buah berupa
perdu merambat yang termasuk ke dalam keluarga Vitaceae. Buah ini biasanya
digunakan untuk membuatjus anggur, jelly, minuman anggur, minyak biji anggur
dan kismis, atau dimakan langsung. Buah ini juga dikenal karena mengandung
banyak senyawa polifenol dan resveratol yang berperan aktif dalam berbagai
metabolisme tubuh, serta mampu mencegah terbentuknya sel kanker dan berbagai
penyakit lainnya. Aktivitas ini juga terkait dengan adanya senyawa metabolit
sekunder di dalam buah anggur yang berperan sebagai senyawa antioksidan yang
mampu menangkal radikal bebas.
Anggur merupakan salah satu tanaman yang
hidup pada daerah dataran rendah.[1] Tidak seperti kebanyakan tanaman lainnya,
tanaman anggur justru membutuhkan musim kemarau panjang berkisar 4-7 bulan agar
dapat tumbuh dengan baik dan intensitas cahaya matahari yang cukup tinggi.[1]
Curah hujan yang diperlukan oleh tanaman ini hanya 800 mm per tahun.[1] Oleh
karena itu, penyiraman yang berlebihan dapat mengganggu proses pembuahannya.[8]
Suhu untuk tumbuh maksimal adalah 31oC dan suhu minumum adalah 23oC dengan
kelembapan udara berkisar antara 75-80%.
Manfaat Anggur
Anggur memiliki banyak manfaat kesehatan
karena mengandung berbagai jenis senyawa metabolit sekunder, terutama golongan
flavonoid dan antosianin, serta resveratol.
Penelitian lain mengungkapkan bahwa
senyawa aktif di dalam anggur mampu meningkatkan kerja sel endotelial yang
berperan dalam memperlancar aliran darah dalam arteri terkait dengan
aktivitasnya terhadap sel-sel otot halus. Melalui mekanisme ini, risiko terkena
serangan jantung dapat berkurang.
Selain itu, anggur juga mengandung banyak
senyawa antioksidan yang daya kerjanya lebih kuat daripada vitamin C dan
vitamin E. Di dalam tubuh, senyawa flavonoid anggur dapat meningkatkan produksi
lemak baik (HDL) sekaligus menurunkan trigliserida yang beredar di dalam darah.
Jeruk atau limau adalah semua tumbuhan
berbunga anggota marga Citrus dari suku Ruta ceae(jeruk-jerukan). Anggotanya
berbentuk pohondengan buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar,
meskipun banyak di antara anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam
berasal dari kandungan asam sitrat yang memang menjadi terkandung pada semua
anggotanya. Asal jeruk adalah dari Asia Timur dan Asia Tenggara, membentuk
sebuah busur yang membentang dari Jepang terus ke selatan hingga kemudian
membelok ke barat ke arah India bagian timur. Jeruk manis dan sitrun (lemon)
berasal dari Asia Timur, sedangkan jeruk bali, jeruk nipis dan jeruk purut
berasal dari Asia Tenggara.
Manfaat Jeruk
Sumber vitamin. C Satu jeruk memiliki
pasokan 116,2 persen dari nilai harian untuk asupan vitamin C. Vitamin C bermanfaat
untuk menurunkan risiko kanker usus besar karena bisa membantu mengusir radikal
bebas yang menyebabkan kerusakan pada DNA. Vitamin C, juga penting sebagai
sistem kekebalan tubuh, baik untuk menangkal flu dan mencegah infeksi telinga
berulang.
Antioksidan untuk kesehatan kulit.
Antioksidan dalam jeruk membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal
bebas yang bisa menimbulkan tanda-tanda penuaan. Satu buah jeruk sehari dapat
membantu Anda mempertahankan keremajaan kulit meski usia sudah beranjak 50
tahun.
Kaya Vitamin B6. Vitamin ini membantu
mendukung produksi hemoglobin dan juga membantu menjaga tekanan darah tetap
normal karena adanya magnesium. Menurut sebuah studi oleh peneliti AS dan
Kanada, senyawa yang ditemukan dalam kulit buah jeruk yang disebut
Polymethoxylated flavon (PMFs) juga memiliki potensi untuk menurunkan
kolesterol lebih efektif dan tanpa efek samping daripada beberapa resep obat
lainnya.
Serat jeruk untuk cegah diabetes. Serat
dalam jeruk membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Karena itulah,
jeruk aman dijadikan makanan selingan sehat bagi penderita diabetes. Gula buah
alami dalam jeruk, fruktosa, dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap
normal.
Kaya beta-cryptoxanthin. Mengkonsumsi
makanan yang kaya akan beta-cryptoxanthin, sebuah karotenoid dalam buah dan
sayuran berwarna oranye-merah yang banyak ditemukan pada jeruk, jagung dan labu
bisa menurunkan risiko serangan kanker paru-paru.
Buah Naga
Buah naga (Inggris: pitaya) adalah buah
dari beberapa jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini
berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan namun sekarang juga
dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina,
Indonesiadan Malaysia. Buah ini juga dapat ditemui di Okinawa, Israel,
Australia utara dan Tiongkok selatan. Hylocereus hanya mekar pada malam hari.
Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa orang
Perancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Oleh orang Vietnam dan
orang Cina buahnya dianggap membawa berkah. Oleh sebab itu, buah ini selalu
diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar.
Warna merah buah terlihat mencolok di antara warna naga-naga yang hijau. Dari
kebiasaan inilah buah itu di kalangan orang Vietnam yang sangat terpengaruh budaya
Cina dikenal sebagai thang loy (buah naga). Istilah Thang loy kemudian
diterjemahkan di Eropa dan negara lain yang berbahasa Inggris sebagai dragon
fruit (buah naga).
Manfaat Buah Naga
Buah naga biasanya dikonsumsi dalam
bentuk buah segar sebagai penghilang dahaga, karena buah naga mengandung kadar
air tinggi sekitar 90 % dari berat buah. Rasanya cukup manis karena mengandung
kadar gula mencapai 13-18 briks. Buah naga juga dapat disajikan dalam bentuk
jus, sari buah, manisan maupu selai atau beragam bentuk penyajian sesuai selera
anda.
Buah naga juga bermanfaat menyeimbangkan
kadar gula di dalam darah. Khasiat lain dari buah yang mirip kaktus ini adalah
menjaga kesehatan jantung, mencegah kanker, mencegah kencing manis, memperkuat
fungsi ginjal bahkan baik dikonsumsi bagi anda yang sedang menjalani program
diet sehat.
Buah naga kaya dengan potasium, ferum,
protein, serat, sodium dan kalsium yang baik untuk kesihatan berbanding
buah-buahan lain yang diimport.
Buah naga juga mengandungi zat besi untuk
menambah darah; vitamin B1 (mencegah demam badan); vitamin B2 (menambah
selera); vitamin B3 (menurunkan kadar kolesterol) dan vitamin C (menambah
kelicinan, kehalusan kulit serta mencegah jerawat).
Jambu batu (Psidium guajava) atau sering
juga disebut jambu biji, jambu siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang
berasal dari Brasil, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu batu
memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah
dan berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C.
Manfaat Jambu Biji
Jambu biji rendah akan kalori dan lemak
namun mengandung vitamin penting diantaranya, mineral, dan senyawa antioksidan
poli-fenolik dan flavonoid yang berperan penting dalam pencegahan kanker,
anti-penuaan, serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Buah ini sangat kaya sumber serat larut
(5,4 g per 100 g buah, sekitar 14% dari DRA), yang baik untuk memperlancar
pencernaan. Serat membantu melindungi membran mukosa usus dengan mengurangi
efek buruk racun serta mengikat bahan kimia penyebab kanker di usus besar.
Jambu biji adalah sumber antioksi dan
vitamin C, menyediakan lebih dari tiga kali dari kebutuhan asupan harian. Kulit
Luar jambu biji mengandung tinggi vitamin C daripada bagian tengahnnya.
Jambu biji kaya akan astringent yang
bersifat alkali dan memiliki manfaat sebagai desinfektan dan anti bakteri,
sehingga membantu penyembuhan diare atau disentri yang disebabkan oleh
pertumbuhan mikroba. Lebih lanjut, nutrisi lain dalam jambu biji, seperti
vitamin C, karotenoid dan kalium memperkuat dan meremajakan sistem pencernaan.
Vitamin B pada jambu biji memainkan peran
penting dalam kesehatan fungsi otak. Jambu biji kaya akan vitamin B3 dan B6.
Vitamin B3,dikenal juga sebagai niasin yang berfungsi merangsang fungsi otak
dan meningkatkan aliran darah, dan vitamin B6, juga dikenal sebagai pyridoxine,
adalah nutrisi penting untuk otak dan fungsi saraf.
Studi ilmiah menunjukkan bahwa konsumsi
buah-buahan yang kaya vitamin C secara rutin membantu tubuh menjadi lebih kuat
melawan infeksi, penyebab kanker serta radikal bebas yang berbahaya untuk
tubuh.
Buah jambu biji merupakan sumber
Vitamin-A dan flavonoid seperti beta-karoten, likopen, lutein dan
cryptoxanthin. Senyawa yang diketahui memiliki sifat antioksidan dan sangat penting
untuk kesehatan. vitamin A juga dibutuhkan untuk menjaga selaput lendir tetap
sehat dan untuk kulit. Konsumsi buah-buahan alami kaya akan karoten dikenal
untuk melindungi paru-paru dan kanker rongga mulut.
Studi menunjukkan bahwa likopen dalam
jambu biji muda dapat mencegah kerusakan kulit dari efek sinar UV dan
memberikan perlindungan dari kanker prostat.
Jambu biji segar sangat kaya akan kalium,
bahkan lebih banyak dibandingkan dengan pisang per 100 g berat buah. Kalium
merupakan komponen penting dari sel dan cairan tubuh yang membantu mengontrol
detak jantung dan tekanan darah.
Jambu biji juga merupakan sumber vitamin
B kompleks seperti asam pantotenat, niasin, vitamin B6 (pyridoxine), vitamin E
dan K, dan mineral seperti magnesium, tembaga, dan mangan. Mangan digunakan
oleh tubuh sebagai faktor rekan untuk enzim antioksidan, superoksida dismutase.
Tembaga dibutuhkan dalam produksi sel darah merah.
No comments:
Post a Comment